Membicarakan Lahirnya Angkatan Puisi Esai, Catatan Festival Puisi Esai Jakarta Ke 2 Tahun 2024
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 23 Januari 2025 16:00 WIB

Ia juga mencatat bahwa belum pernah ada genre sastra sebelumnya yang digagas oleh satu individu dan mencapai dampak sebesar ini.
Agus R. Sarjono menegaskan bahwa sejak Angkatan 2000, hanya Puisi Esai yang menjadi inovasi besar dalam sastra Indonesia.
Dimulai dari buku Atas Nama Cinta karya Denny JA pada 2012, genre ini telah melahirkan banyak karya dengan estetika dan tema serupa.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Ibu Muslimah Mengantar Putranya Menjadi Pendeta
Agus menambahkan bahwa polemik yang melibatkan Puisi Esai melampaui semua perdebatan sastra sebelumnya, mencerminkan pengaruh besarnya.
Agus Sarjono adalah tokoh pertama yang mendeklarasikan lahirnya Angkatan Puisi Esai.
Ia sudah menyatakannya pada Festival Puisi Esai ASEAN di Sabah ke-3, Juni 2024 lalu.
Baca Juga: Denny JA, Seorang Jenius Modern Asal Indonesia
Agus pula yang memimpin penulisan 4 seri buku Angkatan Puisi Esai, yang total tebalnya sekitar 2000 halaman.
Jamal D. Rahman memandang bahwa masa depan Angkatan Puisi Esai bergantung pada generasi muda, khususnya Gen Z yang akrab dengan AI dan media sosial.
Ia memuji inklusivitas genre ini, yang membuka ruang bagi orang dari berbagai latar belakang untuk menulis, sehingga menghapus eksklusivitas dunia kepenyairan dan mendukung keberlanjutan genre.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Spiritualitas di Era Artificial Intelligence
Agus melihat Angkatan Puisi Esai sebagai sebuah momen besar dalam sejarah sastra Indonesia.