Catatan Denny JA: Agama Leluhur yang Tersingkir di Negerinya Sendiri
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 14 Januari 2025 09:18 WIB

- Pengantar Buku Puisi Esai Ahmad Gaus
ENTERTAINMENTABC.COM - “Lebih hebat dari gempa bumi yang menghancurkan kota Lisbon adalah tindakan ‘meluruskan iman,’ termasuk membakar hidup-hidup mereka yang berbeda agama.”
Ini kutipan terjemahan bebas dari novel Candide karya Voltaire. Novel ini menyoroti ironi dan absurditas praktik auto-da-fé (meluruskan iman) yang dilakukan oleh Inkuisisi Spanyol, abad ke-15 hingga ke-18.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Memperkuat Isu Lingkungan Hidup Melalui Agama Leluhur
Itu adalah bab kelam sejarah. Keyakinan menjadi alasan penderitaan. Di bawah perintah Tahta Katolik, ribuan orang Yahudi, Muslim, dan mereka yang dianggap heretik dipaksa memilih: memeluk iman resmi, melarikan diri, atau menghadapi penyiksaan.
Metode penyiksaan dirancang dengan kejam. Strappado, misalnya, mengikat korban dengan tali, menggantungnya di udara, lalu menjatuhkannya tiba-tiba untuk merobek persendian.
Ada pula metode roda penyiksaan. Tubuh korban diikat erat pada roda berbilah, memutar mereka hingga tulang-tulang remuk.
Baca Juga: Deretan Artis Indonesia yang Tinggal di Los Angeles Saat Kebakaran Hebat, Begini Kondisi Mereka
Juga ada pola seperti rack, meregangkan tubuh hingga badan terkoyak.
Sementara pola heretic’s fork menahan kepala korban agar tetap tegak, tetapi mencegahnya untuk tidur atau bergerak.
Lalu air yang diteteskan perlahan di kepala korban selama berjam-jam, yang tampak sederhana, menjadi siksaan mental yang mengerikan.
Baca Juga: Rumah Rp 146 Miliar Ini Selamat dari Kebakaran Hebat di Los Angeles, Rahasianya Bikin Melongo
Namun, paling menyeramkan adalah api. Itu tumpukan kayu, nyala perlahan, dan tubuh korban dibakar perlahan-lahan di depan khalayak ramai. Tak jarang ritus ini dijalankan dengan iringan nyanyian memuja Ilahi.