DECEMBER 9, 2022
Puisi

Obsesi Kesempurnaan: Pelajaran The Devil Wears Prada di West End London dalam Puisi Denny JA

image
(Entertainmentabc)

Saya dan rombongan keluar dari teater, kembali ke hotel.

Tapi bayangan obsesi Miranda akan kesempurnaan, dan pilihan Andrea ke jati dirinya sendiri, terus mengikuti, berputar-putar di pikiran.

Menonton teater yang bagus selalu menjadi renungan hidup.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma, Menjaga Cinta Tanah Air di Tengah Globalisasi Digital

"Teater adalah cermin jiwa yang menjelajah. Dalam panggungnya yang intim, emosi menjadi nyata, konflik menjadi refleksi."

Tidak seperti film yang hadir di layar, atau novel yang mendalam di kata, teater adalah momen "here and now."

Setiap napas aktor dan tatapan penonton bersatu, menciptakan keajaiban yang hanya terjadi sekali.

Baca Juga: Momen Lebaran Denny JA Bersama Keluarga, Kompak dengan Balutan Batik Etnik

Memang tetap bisa diberikan kritik pada teater ini.

Meski memukau secara visual, musikal ini kadang terlalu terpaku pada glamor permukaan, mengorbankan kedalaman emosional karakter.

Transformasi Andrea terasa tergesa-gesa, sementara Miranda kehilangan kompleksitas psikologisnya.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Kisah Tragis Diaspora Indonesia Era 1960an Banyak Kuburan yang Berserakan Di Banyak Negara

Pesan moralnya kuat, namun keindahan panggung terkadang menyelubungi cerita yang seharusnya menggugah jiwa Lebih dalam.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait