DECEMBER 9, 2022
Puisi

Obsesi Kesempurnaan: Pelajaran The Devil Wears Prada di West End London dalam Puisi Denny JA

image
(Entertainmentabc)

Namun di teater itu, sosok Miranda mewakili obsesi menjadi sempurna, permata yang tersembunyi dalam kegelapan. Untuk menemukannya, kita kadang harus rela kehilangan cahaya yang kita genggam.

Kita teringat Alfred Adler soal inferiority Complex.

Menurutnya, perfeksionisme justru sering muncul dari inferiority complex, rasa kurang berharga yang mendorong seseorang untuk membuktikan dirinya.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma, Menjaga Cinta Tanah Air di Tengah Globalisasi Digital

(1) Namun, obsesi terhadap kesempurnaan dapat mengorbankan keseimbangan hidup. Perfeksionis berisiko menghadapi kecemasan tinggi, kelelahan emosional, dan alienasi dari hubungan yang bermakna.

Ini harga mahal demi ilusi kontrol absolut itu.

Kesempurnaan adalah api yang tak pernah padam. Memberi cahaya, namun menyala perlahan, hingga yang tersisa hanyalah abu kehidupan yang patut dinikmati.***

Baca Juga: Momen Lebaran Denny JA Bersama Keluarga, Kompak dengan Balutan Batik Etnik

London, 9 Januari 2025

REFERENSI

1. Keinginan sempurna justru acapkali lahir dari perasaan inferiority complex (Alfred Adler): Alfred Adler's Personality Theory | Complexes & Examples Study.com

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Kisah Tragis Diaspora Indonesia Era 1960an Banyak Kuburan yang Berserakan Di Banyak Negara

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait