Ia pengusaha di bidang konsultan politik, properti, food and beverage, hotel budget, hingga pertambangan. 

Saya kenal seorang teman satu angkatan di Elektro FTUI, yang kini mengelola perusahaan tambang Denny. 

Asset kekayaan Denny kini sudah melampaui Rp1 triliun. 

Baca Juga: Obsesi Kesempurnaan: Pelajaran The Devil Wears Prada di West End London dalam Puisi Denny JA

Padahal saya ingat betul, waktu masih aktivis mahasiswa, ia termasuk “mahasiswa kere.” 

Pada suatu ketika, sepulang dari suatu acara diskusi kalau tak salah, Denny pernah numpang di mobil saya. 

Saya waktu itu kuliah ke FTUI menggunakan mobil Toyota Kijang kuno (milik ayah saya). 

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA : Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup

Sekarang jumlah mobil dan aset milik Denny sudah tak terhitung!

Puisi Esai: Menciptakan Genre Baru dalam Sastra

Dalam dunia sastra, Denny tidak hanya seorang penulis; ia adalah seorang inovator. 

Baca Juga: Puisi Denny JA: Ibu Muslimah Mengantar Putranya Menjadi Pendeta

Pada tahun 2012, ia menciptakan genre puisi esai, sebuah bentuk sastra yang memadukan elemen naratif, puisi, dan isu sosial.