Membangun Sisi Spiritualitas Manusia 4
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 19 Oktober 2024 11:10 WIB

Seperti matahari yang menyinari bumi setelah badai, positivity memperkuat daya tahan kita terhadap tantangan yang mungkin masih datang.
Penelitian dari Harvard School of Public Health juga menemukan bahwa orang-orang yang memelihara pandangan hidup positif cenderung hidup lebih lama dan sehat.
Hati yang positif, seperti jantung yang kuat, mampu mengalirkan energi kehidupan yang stabil. Ketika kita menjaga pikiran tetap positif, sistem kardiovaskular kita pun ikut terlindungi dari kerusakan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Makna Hidup di Era Algoritma
Pikiran yang positif bukan sekadar penghibur; ia adalah penyembuh fisik yang bekerja dari dalam.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Happiness Studies menambah bukti bahwa mereka yang mampu menerima emosi negatif dengan pendekatan positif, seperti mengubah perspektif atau menerima kenyataan, memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Positivity, di sini, bukan berarti menyangkal kesedihan, tetapi menjadikannya sebagai ladang untuk tumbuh.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Wahai Para Esoteris, Berkumpulah
Ia seperti akar yang meresap jauh ke dalam tanah kekecewaan dan melahirkan pohon harapan yang baru.
Positivity adalah keputusan sadar untuk memandang dunia bukan melalui lensa keputusasaan, tetapi melalui cahaya kemungkinan.
Kita tidak selalu bisa mengontrol apa yang terjadi pada kita, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita bereaksi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Pertama Hidup Bermakna, Hubungan Personal
Positivity mengajarkan kita bahwa badai akan berlalu, dan ketika langit cerah kembali, kita akan lebih kuat karena telah melewatinya.