Membangun Sisi Spiritualitas Manusia 4
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 19 Oktober 2024 11:10 WIB

Salah satu contoh kasus populer dari tokoh yang mendapatkan berkah dari positivity setelah kejatuhannya adalah Steve Jobs, pendiri Apple Inc.
Steve Jobs mengalami kejatuhan besar ketika pada tahun 1985 ia dipecat dari perusahaan yang ia dirikan sendiri, Apple. Pada saat itu, ia mengalami krisis pribadi dan profesional yang mendalam.
Namun, alih-alih terjebak dalam kesedihan atau kemarahan, Jobs menggunakan positivity untuk memandang situasi tersebut sebagai peluang untuk tumbuh dan menemukan jalan baru.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Makna Hidup di Era Algoritma
Setelah kejatuhannya, Jobs mendirikan perusahaan komputer baru bernama NeXT dan membeli Pixar, sebuah studio animasi kecil yang saat itu tidak terlalu dikenal.
Pixar kemudian menjadi salah satu studio animasi paling sukses di dunia dengan film seperti Toy Story, yang merupakan film animasi komputer pertama yang mencapai kesuksesan besar.
Keberhasilan Pixar membuat Jobs menjadi miliarder.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Wahai Para Esoteris, Berkumpulah
Tahun-tahun berikutnya, Jobs dipanggil kembali ke Apple, yang saat itu sedang mengalami penurunan tajam.
Dengan visi dan semangat positifnya, Jobs memimpin kebangkitan Apple melalui inovasi-inovasi revolusioner seperti iMac, iPod, iPhone, dan iPad.
Transformasi yang dibawanya tidak hanya menyelamatkan Apple dari kebangkrutan, tetapi juga menjadikannya salah satu perusahaan teknologi terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Pertama Hidup Bermakna, Hubungan Personal
Jobs sendiri pernah menyatakan dalam pidato wisuda di Stanford University bahwa dipecat dari Apple adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi padanya.