DECEMBER 9, 2022
Kolom

Puisi Esai Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma, Menjaga Cinta Tanah Air di Tengah Globalisasi Digital

image
Poster Buku Esai Denny JA (Entertainment)

Akibatnya, budaya lokal menjadi terpinggirkan di tengah gelombang globalisasi digital.

Lebih jauh, algoritma juga menciptakan homogenisasi budaya.

Platform seperti Netflix atau YouTube merekomendasikan konten yang sesuai dengan pola global.

Baca Juga: LSI Denny JA: Pentingnya Pilkada Sesuai Aturan Pilpres Baru untuk Memperkuat Demokrasi dan Perbaikan Sistem

Itu potensial membuat banyak orang di seluruh dunia mengonsumsi budaya yang serupa, mengikis keunikan budaya lokal yang membentuk nasionalisme.

Ketika identitas nasional tak lagi terlihat di ruang digital, nasionalisme perlahan memudar.

Tanpa strategi sadar untuk mempertahankan narasi nasional di era algoritma, bangsa-bangsa berisiko kehilangan jati dirinya di tengah derasnya arus globalisasi.

Baca Juga: 5 Lukisan AI Denny JA yang Mengungkap Realitas Tragis Israel vs Hamas: Gencatan Senjata, Damai atau Hanya Jeda Sebentar?

“Dalam keheningan algoritma yang bekerja tanpa henti, identitas kita bisa menguap tanpa kita sadari.”

Tapi benar pula. Di tengah derasnya arus algoritma, cinta tanah air tetap bisa menjadi sebuah jangkar.”

Era algoritma adalah era di mana batas negara menjadi kabur.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Anak Palestina Itu Menulis Surat untuk Ibunya yang Hilang

Identitas tradisional kita, yang dulu dipahat oleh sejarah dan tradisi, kini dihadapkan pada tantangan dunia digital yang tanpa sekat.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Berita Terkait